Rabu, 29 Januari 2014

Dahsyatnya Puasa Senin Kamis

dahsyatnya puasa senin kamis Dahsyatnya Puasa Senin KamisArtikel kita kali ini membahas mengenai dahsyatnya hikmah dibalik puasa Senin Kamis. Tak banyak dari kita yang tahu benar hikmah puasa Senin Kamis dari segi spiritual, kesehatan dan keutamaannya di hadapan Allah. Alasan utama mengapa puasa Senin Kamis disunahkan dalam Islam ialah karena Rasulullah sering berpuasa di kedua hari tersebut.
Tapi, apa keutamaan Senin dan Kamis ?
Sehubungan dengan hal ini ada 2 hadis dari Rasulullah yg berkenaan dengan pemilihan hari Senin dan Kamis.
Yang pertama,
dalam Hadist Riwayat Ahmad disebutkan bahwa Rasulullah mengatakan bahwa semua amal dibentangkan di hari Senin dan Kamis. Karena itu, sebagai orang beriman, sungguhlah baik bila pada saat malaikat melaporkan amalan kita itu kita tengah berpuasa.
Yang kedua,
hari Senin Kamis adalah hari istimewa karena pada hari itulah Rasulullah dilahirkan, menjadi rasul dan mendapat wahyu (HR Muslim).
Jadi terlihat disini bahwa hari Senin dan Kamis adalah hari istimewa dari sisi religius. Dari sisi logika, bisa dilihat bahwa hari Senin dan Kamis membagi satu ‘minggu’ menjadi dua bagian yang hampir sama rata. Jadi kentara sekali bahwa puasa Senin Kamis mempunyai fungsi maintenance atau pemeliharaan. Analoginya mungkin sama dengan pembagian waktu minum obat kala kita sakit. Tentu kita ingat, kala kita sakit, kita sering disuruh minum obat 2x sehari, yaitu 1x di pagi hari dan 1x di malam hari. Kalau dilihat, waktu-waktu dimana kita disuruh minum obat 2x tersebut membagi kurang lebih hari itu menjadi 3 bagian yang sama. Hal ini berlaku juga dengan Senin dan Kamis yang membagi satu minggu menjadi dua bagian. Dengan berpuasa di hari Senin dan Kamis, secara tidak langsung kita melakukan maintenance untuk diri kita secara rutin baik dari segi spiritual maupun jasmani. Lalu, apakah keutamaan puasa yang berkelanjutan seperti puasa Senin Kamis ini ?
Keutamaan yang pertama ialah
karena puasa Senin Kamis melatih kita secara teratur untuk menghindarkan diri dari pekerjaan dosa. Kalau ada latihan efektif untuk ‘anger management’ atau latihan kesabaran, maka itulah puasa. Karena itu, cocoklah jika dikatakan bahwa puasa adalah zakat jiwa, dimana pada saat puasa, kita membuang perangai buruk. Sehingga sesudah puasa, emosi dan spiritual kita menjadi lebih bersih. ”Segala sesuatu itu ada zakatnya,sedang zakat jiwa itu adalah berpuasa. Dan puasa itu separo kesabaran”.(HR. Ibnu Majah).
Dengan menghilangnya perangai buruk kita, minimal seminggu dua kali, maka bisa juga dikatakan bahwa ”Puasa adalah benteng yg membentengi seseorang dari api neraka yg membara”.{HR.Ahmad dan Baihaqi}.
Keutamaan yang kedua ialah
karena puasa Senin Kamis bisa meningkatkan amalan kita. Biasanya, seseorang yang kekenyangan dan keenakan cenderung malas beribadah. Puasa menjadikan kita lebih produktif dalam beribadah karena selain kita tidak lagi dalam posisi keenakan, orang yang berpuasa juga cenderung ingin beribadah ekstra. Disamping itu, puasa bisa melembutkan hati. Ini karena dengan puasa, kita cenderung lebih berempati dengan orang-orang yang lebih tidak beruntung dibanding kita.
Karena itu, puasa bisa menjadikan kita lebih dekat dengan Allah dan lebih bertakwa. Tidaklah salah kalau dalam Quran disebutkan bahwa puasa diperintahkan pada kita dan orang2 sebelum kita supaya kita menjadi orang yang bertakwa (Al Baqarah 183). Selain dari keuntungan dari segi emosional spiritual seperti yang dijelaskan diatas, puasa juga memiliki keutamaan dari segi kesehatan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa saat ini sudah ada banyak riset yang menyimpulkan bahwa puasa yang teratur itu baik untuk kesehatan. Manfaat kesehatan dari puasa yang paling populer adalah puasa bisa dibilang sebagai cara ampuh untuk membatasi kalori yang masuk ke tubuh kita. Dalam Islam dan bidang kedokteran, dianjurkan untuk tidak makan berlebihan, karena makanan yang berlebih dan tidak sehat bisa menimbulkan penyakit.
Yang jelas, kala Sang Pencipta kita mewajibkan kita puasa minimum setahun sekali selama Ramadhan, Dia tahu bahwa puasa itu baik bagi kita. Bayangkan dahsyatnya puasa kala kita bisa merutinkannya seminggu dua kali seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah. Walaupun begitu, perlu diingat dan digarisbawahi bahwa semua amal tergantung niat. Jika niat puasa kita hanyalah dari segi kesehatan, maka itulah yang kita dapat. Namun kala niat puasa kita adalah dalam rangka meningkatkan kualitas spiritualitas kita dan mendekatkan diri pada Allah maka tidak hanya kita mendapat fisik yang prima, namun juga ridho Allah dan keselamatan dunia akhirat. Sebagai muslim, ridha Allah terletak di atas segala-galanya. Allah sangat menyukai orang yang berpuasa karena Allah, sehingga Allah menjanjikan gerbang khusus di surga bagi yang gemar berpuasa, yaitu Ar-Rayyan (H.R Muslim).
Siapa sih yang tidak ingin awet muda, bebas penyakit, sekaligus selamat dunia akhirat ? Maka dari itu, marilah kita galakkan dan rutinkan puasa-puasa sunnah seperti puasa Senin Kamis dalam rangka meraih ridha Allah dan salah satu cara untuk meraih jannahNya. Insya Allah dengan puasa yang rutin, kita tidak hanya mendapat balasan di akhirat nanti, tetapi kita juga mendapat keuntungan di dunia berupa kesehatan yang prima dan daya pikir yang jernih.

pacaran 3 Kenapa Pacaran Dilarang dalam Islam ?

Kenapa Pacaran Dilarang dalam Islam ?

Pacaran telah menyebar luas dikalangan masyarakat kita padahal pacaran terlarang dalam Islam. Sayangnya, ada juga yang merestui “Pacaran Islami” Nah, bagaimana Islam memandang pacaran?
Cinta kepada lawan jenis merupakan hal fitrah bagi manusia. Karena sebab cintalah, keberlangsungan hidup manusia bisa terjaga. Islam sebagai agama yang sempurna juga telah mengatur bagaimana menyalurkan fitrah cinta tersebut dalam syariatnya yang rahmatan lil ‘alamin. Namun bagaimana jika cinta itu disalurkan melalui cara yang tidak syar’i?
Definisi Pacaran
Pacaran yang dikenal secara umum adalah suatu jalinan hubungan cinta kasih antara dua orang yang berbeda jenis kelamin yang bukan mahram dengan anggapan sebagai persiapan untuk saling mengenal sebelum akhirnya menikah.
Islam Melarang Mendekati Zina
Pacaran adalah perbuatan yang sudah jelas keharamannya dalam Islam, dalil tentang hal ini banyak sekali diantaranya adalah firman Allah SWT :
“Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan seburuk-buruk jalan” (QS : Al-Isra : 32)
Ayat ini adalah dalil tegas yang menunjukkan haramnya pacaran. Menurut seorang ahli tafsir Syekh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di “Larangan mendekati suatu perbuatan nilainya lebih daripada semata-mata larangan melakukan suatu perbuatan. Karena larangan mendekati suatu perbuatan mencakup larangan SELURUH HAL yang dapat menjadi pembuka/jalan dan dorongan untuk melakukan perbuatan yang dilarang.”
Juga sabda Rasulullah SAW :
“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya setan adalah orang ketiga diantara mereka berdua kecuali apabila bersama mahramnya.” (Riwayat Ahmad No.15734. Syekh Syu’aib al-Arnauth mengatakan hadits ini shahih lighairihi).
MUSTAHIL Ada Pacaran Islami !!!
Banyak kalangan kaum muslimin yang masih berpandangan bahwa pacaran itu sah-sah saja, asalkan tetap menjaga diri masing-masing. Ungkapan itu ibarat kalimat, “Mandi boleh, asal jangan basah.” Ungkapan yang pada hakikatnya tidak berwujud. Karena berpacaran itu sendiri, dalam makna apapun yang difahami orang-orang sekarang ini, tidaklah dibenarkan dalam Islam.
Bila kemudian ada istilah pacaran yang Islami, sama halnya dengan memaksakan adanya istilah, menenggak minuman keras yang Islami. Mungkin, karena minuman keras itu ditenggak di dalam mesjid. Atau zina yang Islami, judi yang Islami, dan sejenisnya. Kalaupun ada aktivitas tertentu yang halal, kemudian dilabeli nama-nama perbuatan haram tersebut, jelas terlalu dipaksakan dan sama sekali tidak bermanfaat. (Diambil dari buku Sutra Asmara, Abu Umar Basyir)
Solusinya, bila memang seorang laki-laki ingin serius menjalin hubungan dengan seorang wanita, maka Islam telah menyediakan sarananya, yaitu menikah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
“Kami tidak pernah mengetahui solusi untuk dua orang yang saling mencintai semisal pernikahan” (riwayat Ibnu Majah No.1920. Dikatakan shahih oleh Syekh al-Albani). Kalau belum mampu menikah, tahanlah diri dengan berpuasa.
Sabda Rasulullah SAW :
“Barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu dapat menekan nafsu.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Sudah tahu kan kenapa pacaran dilarang dalam Islam ? Masih mau coba-coba “pacaran Islami”? Tidak akan berkurang kemuliaanmu karena tidak punya pacar, adik-adikku yg shalih, sholehah. Kemuliaan itu akan datang ketika kita taat kepada Allah dan RasulNya.
Wallahu a’lam

Sumber : Majalah Sakinah

Selasa, 28 Januari 2014

CINTA DALAM ISLAM

"Cinta adalah kejujuran dan kepasrahan yang total. Cinta mengarus lembut, mesra, sangat dalam dan sekaligus intelek. Cinta ibarat mata air abadi yang senantiasa mengalirkan kesegaran bagi jiwa-jiwa dahaga."
Islam mengajarkan kepada ummatnya untuk mencintai Allah lebih dari mencintai makhluk dan segala ciptaan-Nya.
Bagaimana menyikapi cinta pada seseorang yang tumbuh dari lubuk hati?
Apakah cinta itu adalah karunia sehingga boleh dinikmati dan disyukuri
ataukah berupa godaan sehingga harus dibelenggu? Bagaimana sebenarnya
Islam menuntun umatnya dalam mengapresiasi cinta? Tak mudah rasanya
menemukan jawaban dari kontroversi cinta ini.

Islam mengajarkan bahwa seluruh energi cinta manusia seyogyanya digiring mengarah pada Sang Khalik, sehingga cinta kepada-Nya jauh melebihi cinta pada sesama makhluk. Justru, cinta pada sesama makhluk dicurahkan semata-mata  karena mencintai-Nya. Dasarnya adalah firman Allah SWT dalam QS Al Baqarah
ayat 165, "Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah."

Jadi Allah SWT telah menyampaikan pesan gamblang mengenai perbedaan dan garis pemisah antara orang-orang yang beriman dengan yang tidak beriman melalui indikator perasaan cintanya. Orang yang beriman akan memberikan porsi, intensitas, dan kedalaman cintanya yang jauh lebih besar pada Allah. Sedangkan orang yang tidak beriman akan memberikannya justru kepada selain Allah, yaitu pada makhluk, harta, atau kekuasaan.

Islam menyajikan pelajaran yang berharga tentang manajemen cinta; tentang bagaimana manusia seharusnya menyusun skala prioritas cintanya. Urutan tertinggi perasaan cinta adalah kepada Allah SWT, kemudian kepada Rasul-Nya (QS 33: 71). Cinta pada sesama makhluk diurutkan sesuai dengan firman-Nya (QS 4: 36), yaitu kedua orang ibu-bapa, karib-kerabat (yang mahram), anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya. Sedangkan harta, tempat tinggal, dan kekuasaan juga mendapat porsi untuk dicintai pada tataran yang lebih rendah (QS 9: 24). Subhanallah!

Perasaan cinta adalah abstrak. Namun perasaan cinta bisa diwujudkan sebagai perilaku yang tampak oleh mata. Di antara tanda-tanda cinta seseorang kepada Allah SWT adalah banyak bermunajat, sholat sunnah, membaca Al Qur'an dan berdzikir karena dia ingin selalu bercengkerama dan mencurahkan semua perasaan hanya kepada-Nya. Bila Sang Khaliq memanggilnya melalui suara adzan maka dia bersegera menuju ke tempat sholat agar bisa berjumpa dengan-Nya. Bahkan bila malam tiba, dia ikhlas bangun tidur untuk berduaan (ber-khalwat) dengan Rabb kekasihnya melalui shalat tahajjud.
Betapa indahnya jalinan cinta itu!

Tidak hanya itu. Apa yang difirmankan oleh Sang Khaliq senantiasa didengar, dibenarkan, tidak dibantah, dan ditaatinya. Kali ini saya baru mengerti mengapa iman itu diartikan sebagai mentaati segala perintah-Nya
dan menjauhi segala larangan-Nya. Seluruh ayat-Nya dianggap sebagai sesuatu yang luar biasa sehingga seseorang yang mencintai-Nya merasa sanggup berkorban dengan jiwa, raga, dan harta benda demi membela agama-Nya.

Totalitas rasa cinta kepada Allah SWT juga merasuk hingga sekujur roh dan tubuhnya. Dia selalu mengharapkan rahmat, ampunan, dan ridha-Nya pada setiap tindak-tanduk dan tutur katanya. Rasa takut atau cemas selalu timbul kalau-kalau Dia menjauhinya, bahkan hatinya merana tatkala membayangkan azab Rabb-nya akibat kealpaannya. Yang lebih dahsyat lagi qalbunya selalu bergetar manakala mendengar nama-Nya disebut. Singkatnya, hatinya tenang bila selalu mengingat-Nya. Benar-benar sebuah cinta yang
sempurna... Puji syukur ya Allah, saya menjadi lebih paham sekarang! Cinta memang anugerah yang terindah dari Maha Pencipta. Tapi banyak manusia keliru menafsirkan dan menggunakannya. Islam tidak menghendaki cinta dikekang, namun Islam juga tidak ingin cinta diumbar mengikuti hawa nafsu seperti kasus sahabat saya tadi.

Jika saja dia mencintai Allah SWT melebihi rasa sayang pada kekasihnya. Bila saja pujaan hatinya itu adalah sosok mukmin yang diridhai oleh-Nya. Dan andai saja gelora cintanya itu diungkapkan dengan mengikuti syariat-Nya yaitu bersegera membentuk keluarga sakinah, mawaddah, penuh rahmah dan amanah... Ah, betapa bahagianya dia di dunia dan akhirat...
 Alangkah indahnya Islam! Di dalamnya ada syariat yang mengatur bagaimana seharusnya manusia mengelola perasaan cintanya, sehingga menghasilkan cinta yang lebih dalam, lebih murni, dan lebih abadi. Cinta seperti ini diilustrasikan dalam sebuah syair karya Ibnu Hasym, seorang ulama sekaligus pujangga dan ahli hukum dari Andalusia Spanyol dalam bukunya Kalung Burung Merpati (Thauqul Hamamah), "Cinta itu bagaikan pohon, akarnya menghujam ke tanah dan pucuknya banyak buah." Wallahua'lambish-showab.

IMPIAN MANUSIA DAN KEDAHSYATAN ALLAH

SEGALA SESUATU DI BAWAH KENDALI ALLAH SWT



Ingin melejit................................
Melesat...................................
Menembus bumi ...............
Terbang menguasai angkasa ............
Mendobrak segala kekurangan yang ada pada dirinya,
Namun..................................
Setiap manusia punya sifat keterbatasan .....................
Meski ingin taklukkan gunung .................
Ingin tundukkan jin, syetan, iblis ...........
Bahkan menaklukkan seluruh makhluk di luar angkasa ..............
Manusia tetap manusia ...................
Punya rasa ............
Punya hati .................
Tapi ........................
Sering tak kontrol diri...............
Pandai bercermin ...............
Tapi hanya untuk kemolekan tubuh yang pasti akan mati .............
Bukan peduli untuk kesucin hati .......................
Hidup terbelenggu.................
Tapi sulit untuk sadarkan diri...............
Kekuatan jiwa dan semangat yang besar ingin mendobrak and mendobrak........
Kesombongan yang semakin menguat...
Raga penuh rasa.... otot kawat tulang besi
kulit tembaga... jari-jari gunting ... bahkan merasa kebal dari peluru kendali...
Mereka lupa bahwa segalanya ada pada genggaman Allah  ...................
Penghancuran alam jagad raya seisinya hanyalah oleh Allah....
Manusia hanyalah diberi kekuatan oleh Allah ,,,,,,,,,,,
Tidak ada daya dan keuatan pada setiap diri manusia ....
Kecuali atas berkat  pemberian pertolongan dari Allah SWT...
Manusia tak akan pernah sanggup ..............
Dan tak akan pernah mampu menjebol qodar Allah.
Allah telah memberikan rambu-rambu dalam kehidupan.........
Pilihan hidup yang wajib dan harus dipilih oleh manusia ..........
Pilih baik,,,,,,,,,,,,, atau pilih yang buruk ...............
Pilih jalan yang lurus .....  atau pilih jalan yang sesat ......
Pilih taati aturan .... atau pilih melanggar aturan ....
Pilih jalan yang diridhoi oleh Allah .................
Ataukah pilih jalan yang menyebabkab dirinya diseret ke neraka Allah.....
Bebas memilih..................wajib, dan harus memilih ..... .............
Ingin jadi perusak alam jagat raya sekalipun ...................
Allah Maha Hidup ................ dan Maha Kekal ................
Allah Maha Melihat ............. Maha Mendengar .........
Maha Pengasih dan Penyayang ................
Allah Maha Sadis di atas segala orang yg berbuat sadis .... dan segala kekejaman .....
Maha Kejam di atas`segala kekejaman orang-orang yang kejam dan terkejam.
Maha Pemberi Penyakit kepada siapapun yang suka menyakitkan
Allah Maha Membuat Konyol kepada mereka yang suka berbuat konyol ....
Bahkan dg mudahnya mensikat habis dg kematian seketika yang mengerikan ....
Maha Memberikan Kepedihan dan Penderitaan kpd mereka yg durhaka kepadaNya
Maha Memberikan Kesengsaraan dlm kehidupan....
kpd mereka yg menentang perintah2Nya dan mereka yg selalu membangkang.....
Allah Maha Memberikan ujian dan cobaan yang berat dalam hidup ....
kepada mereka yang bergelimang dalam perbuatan dosa dan kema'siyatan
Allah Maha Mulia, Maha Perkasa,
Maha Kuat, Super kuat diatas segala kekuatan yang dahsyat
Allah Maha Pengampun kepada mereka yang mohon ampunan ...
Allah Maha Pemberi Petunjuk kepada mereka yang mohon petunjuk
Allah memberi kemudahan2 kepada mereka yang taat kepadaNya ...
Allah memberikan kebahagiaan lahir dan batin
kpd mereka yang benar2 bertaqwa kepadaNya
Dia lah Allah....., ... Maha Penguasa di hari pembalasan.
Ya Allah, Iyyaka na'budu wa iyyaaka nasta'in.
Laa ilaha illa anta.

Dikutip dari :
Muhammad Nurhadi SMPN 1 Wanareja - Cilacap

CINTA SEJATI MENURUT PANDANGAN ISLAM